Hasil dari eksplorasi yang ditindaklanjuti oleh Dinas Layanan Kesehatan Sipil (Dienst der Burgerlijke Geneeskundige Dienst) Bagian Penyehatan Teknik (Afdeeling Gezondmakingswerken) dan juga Dinas Irigasi (Dienst der Irrigatie) pada tahun 1925 menyatakan bahwa mata air ingas di Cokro Tulung merupakan mata air yang paling layak untuk penyediaan air minum di Surakarta.
Air Minum Surakarta terbangun tahun 1929 oleh Paku Buwono X pada saat thedakan pada tahun 1925. Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV Hoogdruk Water Leiding Hoofplaats Surakarta en Omstreken. Pada zaman pendudukan Jepang, berubah nama menjadi SOLO SUIDO SYO.